Atap Sirap Ulin Asli Kalimantan Kualitas Ekspor

Atap Sirap Ulin Asli Kalimantan Kualitas Ekspor

Atap Sirap adalah material penutup atap yang terbuat dari bahan bilahan-bilahan Kayu berbentuk persegi panjang dengan salah satu ujung dibuat lancip atau dibiarkan persegi. Sirap digunakan sebagai pengganti genteng tanah, beton, maupun bahan sintetis lainnya.

Ada beberapa jenis kayu di Indonesia yang sering dipakai sebagai bahan baku pembuatan atap sirap diantaranya kayu ulin kalimantan, kayu benuas, kayu masupang dan kayu merbau. Dalam hal ini Sirapmas memilih kayu ulin sebagai bahan baku dasar pembuatan sirap.

Alasan khusus dipilihnya kayu ulin karena termasuk jenis kayu kuat kelas 1 di Indonesia yang banyak dipakai untuk bahan struktur bangunan. Kayu Ulin mempunyai serat yang sangat padat sehingga mempunyai berat hingga 1300 sampai 1400 Kg per kubik.

Kayu ulin juga dikenal sebagai kayu yang sangat tahan terhadap air dan rayap kayu sehingga  kayu ini sangat cocok digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan atap sirap.

Pada mulanya, atap sirap dipopulerkan oleh masyarakat adat kalimantan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Karena bentuk dan bahannya yang unik, akhirnya banyak dipakai oleh orang – orang di luar kalimantan.

 

Pengguna Atap Sirap terbesar di Indonesia

  1. Bangunan bersejarah atau heritage building seperti keraton, pasar tradisional, museum kuno.
  2. Tempat Ibadah berbagai agama seperti masjid, gereja, pura.
  3. Rumah Tinggal dengan gaya arsitektur klasik.
  4. Akomodasi Wisata seperti wisata seperti hotel, cottage, bungalow, resort, lengkap dengan gazebonya. Tempat terakhir ini merupakan Pengguna terbanyak dan terbesar produk atap sirap di Indonesia.

Jika anda termasuk salah satu dari pengelola bangunan – bangunan tersebut, maka anda bisa bekerjasama dengan kami dalam penyediaan material atap sirap berikut jasa pemasangannya.

 

Jenis Atap Sirap (teknik produksi)

  • Atap Sirap Manual adalah sirap yang diproduksi melalui keterampilan tangan dengan menggunakan peralatan secara tradisional berupa parang khas Kalimantan. Sirap Jenis ini memerlukan bahan khusus agar menghasilkan produk sesuai keinginan.

Alur belah sirapnya mengikuti serat bahan baku kayu, sehingga produk ini mempunyai durabilitas yang sangat baik dibandingkan dengan produk yang dibuat dengan bantuan mesin.

  • Atap Sirap Mesin merupakan jenis sirap yang paling populer dan beredar saat ini. Kelebihan Jenis sirap mesin adalah teksturnya yang rata dan ukuran yang presisi sehingga memudahkan cara pemasangan. diproduksi dengan bantuan mesin gergadi circle sehingga bisa menghasilkan produk yang banyak dalam waktu relative singkat. Jenis sirap inilah yang saat ini kita pasarkan dengan kapasitas produksi ribuan ikat per bulannya.

 

Bentuk atap sirap ulin

  1. Sirap Runcing / Lancip, yaitu sirap yang ujung depannya berbentuk Lancip
  2. Sirap Kotak, yaitu sirap yang bagian ujungnya berbentuk kotak atau persegi
  3. Sirap Oval, yaitu sirap yang bagian ujungnya berbentuk Oval atau seperempat lingkaran.

 

Bahan baku sirap ulin

Sirap terbuat dari Kayu ulin dan termasuk jenis kayu dengan perijinan khusus, sehingga peredaran dan perdagangan kayu ini sangat dibatasi. Beberapa daerah bahkan melarang jenis kayu ini keluar dari pulau kalimantan termasuk provinsi Kalimantan Tengah.

Oleh karena itu, kami memproduksi atap sirap ulin dengan cara memanfaatkan limbah tebangan atau Tunggul kayu. Tunggul kayu ulin ini diambil dari wilayah hutan sebagai akibat dari pembukaan lahan perkebunan sawit di kalimantan.

 

Proses produksi atap sirap ulin

Agar anda bisa memahami pasang surut stok atap sirap di gudang kami di Semarang, ada baiknya kami menyampaikan proses produksi sirap ulin yang sungguh menguras energi dan fikiran. Proses produksi sirap jauh dari pusat kota berakibat pada durasi waktu yg lama karena sering terkendala cuaca

  1. Bahan baku atap sirap kami ambil dari pembukaan lahan baru perkebunan sawit yang masih berupa tunggul, sehingga terkadang harus menggali hingga ujung akar dengan peralatan sederhana.
  2. Stok bahan baku kian menipis dari hari ke hari dengan jarak ratusan kilometer dari pusat kota dan harus berpindah – pindah tempat produksi menyesuaikan dengan keberadaan bahan baku.
  3. Pengangkutan bahan baku sirap dari dalam hutan kami bawa ke pinggiran hutan untuk dibelah menggunakan mesin gergaji circle setelah sebelumnya dibelah menjadi belahan besar dari dalam hutan.
  4. Cuaca pedalaman kalimantan yang tidak menentu seringkali menyulitkan kami untuk mengeluarkan bahan baku sirap ulin dari dalam hutan.
  5. Kendala Suplai bahan bakar dan spare part mesin termasuk yang paling sering kita alami. Setiap hari mesin circle dihidupkan dalam durasi 8 jam full untuk mengejar kapasitas produksi atap sirap.
  6. Sortir sejak dari bahan baku, Dari tunggul yang masih berupa Log pendek tersebut kami belah menjadi beberapa bagian, kemudian kami proses menjadi bilahan – bilahan kayu selanjutnya kita proses lagi menjadi sirap ulin.

Dari pedalaman Kalimantan, produk sirap kami angkut ke Gudang SIRAPMAS di Semarang menggunakan kontainer atau fuso melalui pelabuhan Tanjung Mas Semarang atau Tanjung Perak Surabaya selanjutnya kami distribusikan ke seluruh pelanggan di penjuru tanah air, hingga ekspor ke beberapa negara.

Sebagai suplier sirap, Sirap Mas sudah berpengalaman melakukan pengiriman sirap ke berbagai kota dan pulau di Indonesia. Pasar penjualan produk kami meliputi  ke seluruh kota di Indonesia seperti: Jogja (Yogyakarta), Sampit, Maluku. Sulawesi, Medan, Batam, Bandung, Bali, Jakarta, dan kota lainya.

Baca Juga :Kelebihan dan Kekurangan atap sirap

 

Spesifikasi, ukuran Atap Sirap

  • Ukuran : Tebal 5 mm, Lebar 8 cm, Panjang 60 cm
  • Kemasan : Ikat Kawat
  • Isi Kemasan : 80 lembar per ikat
  • Dimensi kemasan : 16 x 23 x 60 cm per ikat
  • Kubikasi : 0,023 M3 per ikat
  • Berat : 25 Kg per ikat
  • Bentuk : Runcing dan Kotak

Note

 

Mau Pesan Atap Sirap ?

Segera hubungi kami di:

  • Phone : (024)76435025
  • Whatsapp : 081127099990